Jembatan Kali Lo Banyuwangi: Menyusuri Indahnya Sungai dan Cahaya di Tengah Kota
Saat pertama kali mendengar nama Jembatan Kali Lo, saya sempat berpikir itu hanyalah jembatan biasa di tengah kota Banyuwangi. Tapi setelah mengunjunginya sendiri, saya sadar tempat ini bukan sekadar penghubung dua sisi sungai — ia adalah ikon kecil yang menyimpan pesona kota dan kehidupan warganya.
Terletak tak jauh dari pusat kota, Jembatan Kali Lo menjadi salah satu spot favorit warga lokal untuk berjalan sore, menikmati lampu-lampu malam, dan menyaksikan panorama sungai yang mengalir tenang. Dan buat saya, tempat ini adalah salah satu sudut paling “fotogenik” di Banyuwangi.
Perjalanan saya ke Jembatan Kali Lo dimulai dari Taman Blambangan — hanya sekitar lima menit berkendara. Dari kejauhan, jembatan ini terlihat elegan dengan lampu-lampu berwarna hangat yang mulai menyala saat senja datang.
Di bawahnya, Sungai Kali Lo mengalir pelan membelah kota, menciptakan pemandangan urban yang tak kalah indah dibandingkan destinasi wisata alam lainnya di Banyuwangi.
Saya tiba menjelang magrib. Langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan, dan pantulan cahaya sore di permukaan sungai membuat suasana terasa tenang dan romantis. Di sekitar jembatan, tampak warga lokal berjalan santai, beberapa anak muda berfoto, dan pasangan yang duduk di tepi sungai sambil menikmati suasana sore.
Sejarah Singkat dan Makna “Kali Lo”
Warga sekitar menyebut jembatan ini dengan sebutan “Jembatan Kali Lo”, yang secara harfiah berarti “sungai yang dalam” dalam bahasa Jawa. Sungai ini sudah ada sejak lama dan menjadi salah satu urat nadi kota Banyuwangi — baik secara sejarah maupun ekonomi.
Dulu, Kali Lo berfungsi sebagai jalur transportasi dan perdagangan kecil antarwilayah di Banyuwangi. Kini, meski perannya sudah berubah, sungai ini masih menjadi simbol kehidupan dan kebersamaan warga kota. Pemerintah daerah pun telah mempercantik kawasan sekitar dengan lampu hias dan area pejalan kaki, menjadikannya tempat favorit untuk bersantai.
Menikmati Senja di Atas Jembatan
Salah satu momen terbaik di Jembatan Kali Lo adalah menikmati senja. Dari atas jembatan, kamu bisa melihat panorama kota yang berbaur dengan warna langit sore. Lampu-lampu mulai menyala satu per satu, menciptakan pantulan cantik di permukaan sungai.
Saya sempat berhenti di tengah jembatan, menatap air yang mengalir di bawah kaki saya. Anginnya sejuk, dan suasananya menenangkan. Beberapa pengunjung lain juga berhenti sejenak, mengambil foto, atau sekadar menikmati momen tanpa kata.
Rasanya sederhana, tapi magis — seperti potongan kecil dari kehidupan kota yang berjalan pelan.
Jembatan yang Menyatu dengan Kehidupan Kota
Yang menarik dari Jembatan Kali Lo bukan hanya pemandangannya, tapi juga aktivitas di sekitarnya.
Di sepanjang tepi sungai, banyak pedagang kaki lima yang mulai berjualan saat sore menjelang malam. Ada bakso, sate, jagung bakar, hingga kopi khas Banyuwangi yang aromanya menggoda.
Saya sempat duduk di salah satu bangku beton di tepi sungai sambil menyeruput kopi hitam panas. Dari sana, saya bisa melihat bayangan jembatan yang memantul di air — pemandangan sederhana tapi memikat.
Beberapa komunitas lokal juga sering memanfaatkan kawasan ini untuk kegiatan sosial dan fotografi malam. Saya bertemu beberapa anak muda yang membawa kamera, mencoba menangkap pantulan lampu dan gerakan air sungai dengan teknik long exposure. Hasilnya? Luar biasa indah!
Spot Fotografi dan Wisata Malam
Kalau kamu suka hunting foto, Jembatan Kali Lo adalah spot yang wajib kamu kunjungi di Banyuwangi.
Pencahayaan lampu di malam hari memberikan nuansa urban yang romantis, apalagi dengan latar air sungai yang berkilau. Banyak wisatawan menyebut tempat ini sebagai “mini waterfront” versi Banyuwangi.
Beberapa titik favorit untuk berfoto:
- Di tengah jembatan, menghadap ke arah barat dengan latar lampu kota.
- Di tepi sungai (arah utara jembatan), tempat refleksi cahaya paling jelas terlihat.
- Dari sisi selatan, di mana tampak perpaduan antara arsitektur jembatan dan aliran sungai yang memanjang.
Tips Berkunjung ke Jembatan Kali Lo
Dari pengalaman pribadi, berikut beberapa tips agar kunjunganmu semakin berkesan:
- Datang sore hari (sekitar 17.00–19.00) untuk menikmati perubahan suasana dari senja ke malam.
- Bawa kamera atau smartphone dengan mode malam, karena pencahayaan di sini cukup artistik.
- Nikmati kuliner di sekitar jembatan, banyak jajanan lokal yang murah dan enak.
- Jaga kebersihan dan ketertiban, karena kawasan ini juga digunakan warga untuk bersantai.
- Jika berkunjung malam hari, hati-hati saat parkir, karena area cukup padat di akhir pekan.
Pesona Sederhana yang Tak Terlupakan
Dari semua tempat yang saya kunjungi di Banyuwangi, Jembatan Kali Lo memberikan pengalaman yang berbeda.
Tidak ada ombak besar, tidak ada pegunungan tinggi — tapi ada kehangatan dan ketenangan kota kecil yang memikat hati. Tempat ini mengajarkan saya untuk menghargai hal-hal kecil: lampu yang berpendar di air, tawa warga yang menikmati malam, dan angin sungai yang menyapa lembut.
Ketika saya meninggalkan jembatan malam itu, saya menoleh sekali lagi. Pantulan lampu di sungai seakan berkata bahwa keindahan tak selalu harus megah. Kadang, keindahan justru ada di tempat sederhana seperti Jembatan Kali Lo — jembatan yang menghubungkan bukan hanya dua sisi kota, tapi juga dua sisi rasa: hiruk-pikuk dan ketenangan.





